News Update

OJK: Restrukturisasi buat Laba Perbankan Turun 40%

Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku telah memperkirakan penurunan laba perbankan akibat restrukturisasi kredit saat pandemi covid-19.

Wimboh bahkan menyatakan, pada sepanjang tahun 2020 penurunan laba perbankan berkisar antara 30% hingga 40% sesuai dengan besaran lembaga keuangan masing-masing.

“Itu tercermin dari penurunan laba rugi akhir tahun 2020 yang ring-nya antara 30% sampai 40%, penurunan rugi laba tergantung individu lembaganya dan ini sudah kita prediksi nggak ada masalah,” kata Wimboh melalui video conference Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin 1 Febuari 2021.

Menurutnya, kontraksi laba paling dalam terjadi pada Bank BUMN yang terkontraksi -50,07% sejalan dengan proporsi restru covid tertinggi yaitu Bank BUMN sebesar 30,63%. Menurutnya, berdasarkan BUKU, pertumbuhan laba bersih BUKU 1 dan BUKU 4 terkontraksi paling dalam masing-masing -56,5% dan -37,14%. 

“Penurunan suku bunga dan demand kredit menyebabkan NIM perbankan turun, sehingga pertumbuhan Laba Bersih Bank tahun 2020 terkontraksi -33,08% yoy dengan demikian, tingkat ROA juga turun,” tambah Wimboh

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, saat ini angka restrukturisasi kredit perbankan telah mencapai Rp971 triliun atau sekitar 18% dari total kredit. Ia mengungkapkan, program tersebut juga telah menjangkau sekitar 7,6 juta debitur baik UKM dan korporasi.

Sementara itu, kebijakan restrukturisasi pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan juga berjalan dengan baik dan hingga 25 Januari 2021, Perusahaan Pembiayaan telah melakukan restrukturisasi kepada nasabahnya senilai Rp191,58 triliun dari 5 juta kontrak pembiayaan yang telah disetujui.

“Dalam hal dilakukan restrukturisasi berulang selama periode relaksasi, debitur tidak dikenakan biaya yang tidak wajar atau berlebihan,” kata Wimboh.

Sementara itu, ke depan pihaknya besama KSSK juga terus menyiapkan kebijakan strategis untuk mendorong bisnis perbakan salahsatunya penyaluran kredit. Menurutnya kredit akan kembali pulih diiringi dengan pemulihan ekonomi nasional. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

5 mins ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

17 mins ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

42 mins ago

BPS Laporkan Impor Susu RI Naik 7,07 Persen per Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More

2 hours ago

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

2 hours ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

2 hours ago