Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang, meski ditengah pandemi virus corona (Covid-19), perbankan nasional dianggap masih cukup menarik minat investor untuk menaruh dananya di industri tersebut.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kepala Departemen Pengawasan Perbankan OJK Defri Andri saat menghadir webinar Infobank bersama The Chief Economist Forum bertema “Kesehatan Bank dan Rumors Negatif ditengah Pandemi” . Ia menyebut investor global masih sangat percaya terhadap kondisi perekonomian nasional.
“Banyak pada 2020 rencana pergantian pengurus bank yang kami boleh lihat antara lain untuk menyesuaikan strategi baru bank dalam ekspansi di bisnis usaha. Itu menandakan kepercayaan investor terhadap perekonomian maupun prospek perbankan,” kata Defri di Jakarta, Kamis 2 Juli 2020.
Lebih lanjut dirinya megatakan, bahwa perbankan nasional masih kuat. Hal tersebut tercermin dari kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan hingga April 2020 mencapai 22,03%.
Ia juga menambahkan skema Rencana Bisnis Bank (RBB) perbankan nasional yang telah disampaikan ke OJK pada Januari 2020 telah menunjukan optimisme akan pertumbuhan kredit yang signifikan. Namun dengan adanya Pandemi Covid-19 perbankan telah melakukan mitigasi risiko yang amat kuat.
“Kita menandai dengan banyaknya bank lakukan reformasi di kerangka manajemen risiko dan hubungannya dengan rencana bisnis atau ekspansi bisnis mereka,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, isu hangat mulai menghampiri pergantian saham pengendali Bank Bukopin. Dimana OJK telah menerima pernyataan Kookmin Bank, yang saat ini memiliki 22% saham Bank Bukopin telah siap menjadi Pemegang Saham Pengendali Mayoritas dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51% saham Bank Bukopin. Regulator menyatakan Kookmin Bank telah melakukan penempatan dana di escrow account sebesar US$200 juta per tanggal 11 Juni 2020 sesuai komitmen Kookmin Bank. (*)
Editor: Rezkiana Np