Sedangkan rasio NPF Desember 2016 tercatat pada level 3,26 persen, sedikit meningkat dari posisi November 2016 sebesar 3,20 persen.
Likuiditas dan permodalan LJK juga masih berada pada level yang baik. Indikator likuiditas perbankan dalam kondisi memadai, bahkan meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dari sisi permodalan, ketahanan LJK domestik secara umum berada pada level yang sangat mencukupi untuk mengantisipasi potensi risiko.
Baca juga: NPL Tinggi Bikin Suku Bunga Kredit Sulit Turun
Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan per Desember 2016 mencapai 22,93%. Di industri perasuransian, Risk-Based Capital (RBC) asuransi jiwa dan asuransi umum tercatat masing-masing sebesar 497% dan 267%, jauh di atas ketentuan minimum yang berlaku.
Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan meningkat sejalan dengan proyeksi pembangunan infrastruktur dan perbaikan harga komoditas.
OJK akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam mengambil langkah antisipatif atas kondisi ekonomi global yang dapat mempengaruhi sektor jasa keuangan, seperti Kebijakan Amerika Serikat, hasil Pemilu Negara Eropa dan potensi devaluasi Yuan. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More