Ketua OJK; Dorong industri keuangan. (Foto: Erman)
Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya mendorong industri keuangan semakin berkembang dan memperbesar kontribusi terhadap perekonomian.
“Akses keuangan itu saya pikir sudah mejadi hak dasar manusia saat ini,” tukas Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad dalam diskusi bersama media di Bandung, belum lama ini.
Dalam mencapai kerangka industri jasa keuangan yang kontributif, stabil dan inklusif, OJK segera merilis rencana besar yang disebut Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia.
Muliaman menjelaskan, pentingnya menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan. “Pilar pertama kita buat daya tahannya, leniency ketika kemudian gejolak itu datang. Penguatan modal, aspek keuangan mempresentasikan kemampuan bank dalam melawan gejolak agar tetap stabil,” tuturnya.
Ia melanjutkan, bahwa setelah stabil sektor jasa keuangan harus bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. “Mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan dalam mendukung percepatan, pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Pilar terakhir, dan yang menjadi sangat penting adalah inklusif dalam mewujudkan kemandirian finansial masyarakat serta mendukung upaya peningkatan pemerataan daalam pembangunan.
“Inklusif ini harus terus ditingkatkan agar mudah diakses oleh seluruh masyarakat agar bisa memanfaatkan layanan jasa keuangan. OJK juga ingin agar tidak hanya tersentuh layanan jasa keuangan tapi masyarakat bisa terberdayakan,” tegas Muliaman.
Ia menekankan, bahwa OJK tengah menggodok masterplan ini agar bisa segera diterbitkan sehingga dapat dijadikan patokan atau panduan industri keuangan mulai tahun depan. (*) Paulus Yoga
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More