Apalagi perkembangan fintech tidak terlepas dari berbagai tantangan maupun resiko yang dihadapi oleh pihak-pihak yang terlibat, baik dari konsumen maupun pelaku fintech.
“Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di berbagai negara anggota International Financial Consumer Protection Organisation (FinCoNet),” jelasnya.
Sebagai anggota yang terlibat aktif dalam FinCoNet, OJK telah menyelenggarakan seminar Internasional dengan tema “Fast Innovation and Development of Fintech : Striking a Balance Between Financial Inclusion and Consumer Protection”.
(Baca juga: Bersama FinCoNet, OJK Bahas Isu Strategis Fintech)
Seminar yang dihadiri oleh delegasi dari 20 negara seperti Australia, Canada, Irlandia, Pakistan dan beberapa lembaga seperti world bank, OECD, CGAP, AIPEG, pelaku usaha jasa keuangan, dan akademisi ini fokus membahas issu-issu strategis terkait fintech.
Dalam seminar tersebut kata Kusumaningtuti juga membahas resiko transaksi fintech seperti kerahasiaan data, cyber risk, dan tandatangan digital.
Sehingga untuk memitigasi resiko, pemanfaatan fintech sangatlah penting dalam meningkatkan keamanan atas teknologi yang digunakan, dan secara berkesinambungan mengutamakan transparansi untuk meningkatkan literasi keuangan (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:03 WIB, 5 November 2024, Indeks Harga… Read More
Oleh Paul Sutaryono PADA 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More
Jakarta - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra… Read More
Jakarta - Penurunan jumlah kelas menengah dan daya beli masyarakat belakangan ini menimbulkan kekhawatiran di… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari tujuh Duta Besar Luar Biasa dan… Read More