Jakarta–Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang kembali mempertahankan suku bunganya berada dalam kisaran 0,25%-0,50% ditanggapi positif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, keputusan The Fed tersebut telah memberikan sentimen positif bagi Indonesia. Menurutnya, Indonesia beruntung karena kebijakan ini tak mempengaruhi sentimen negatif yang dapat melemahkan Rupiah.
“Kita beruntung kemarin Fund Rate tidak berubah. Kalau berubah akan memengaruhi sentimen, portofolio akan berubah perilakunya dan menekan Rupiah,” ujar Muliaman di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Kendati demikian, dirinya meminta agar tetap mewaspadai kondisi perekonomian global yang diperkirakan masih akan melambat. Oleh sebab itu, Muliaman meminta untuk dapat merealisasikan reformasi struktural sebagai bentuk antisipasi dampak dari kondisi global.
“Karena itu keperluan reformasi struktural perlu terus diupayakan. Pasar keuangan kita masih sangat dangkal dengan size masih sangat kecil. Kalau ada sentimen kurang menguntungkan dampaknya akan sangat terasa,” tukasnya.
Dalam voting The Fed kemarin, tingkat bunga acuan Fed Fund rate ditetapkan tidak berubah, berada dalam kisaran 0,25%-0,50%. The Fed dalam pernyataannya secara hati-hati menyebutkan bahwa hal-hal yang dipertimbangkan dan diperhatikan dalam meeting sebelumnya yaitu terkait kondisi pasar keuangan dan ekonomi global relatif telah termoderasi (kekhawatiran telah berkurang).
The Fed tidak menghilangkan opsi peningkatan Fed Fund rate pada bulan Juni, dengan menyatakan bahwa kenaikan tingkat bunga ke depan akan bergantung pada perkembangan data. Sebagian pelaku pasar menilai bahwa keengganan the Fed membahas mengenai risiko ke depan membuat pasar memperkirakan ada kemungkinan akan kenaikan Fed Fund rate di bulan Juni nanti. (*)
Editor: Paulus Yoga