Jakarta – Perbankan nasional diimbau untuk dapat mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) guna menghadapi tantangan perekonomian global.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso setelah menyelenggarakan open house sebagai silahturahmi di momen Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Dirinya menjelaskan, dengan kenaikan suku The Fed, bukan berarti Industri perbankan langsung menaikkan suku bunga kredit miliknya.
“Repricing kredit itu kan ada waktunya sehingga semua industri punya waktu menyiapkan diri supaya dampaknya bisa smooth. Otomatis ada term of condition-nya,” kata Wimboh di Jakarta, Jumat 15 Juni 2018.
Baca juga: BI Siapkan Kebijakan Preemptive Guna Antisipasi Kenaikan The Fed
Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau perbankan agar terus efisien dalam menjalankan bisnisnya agar dapat meningkatkan pelayanan dan kinerjanya.
“Dengan efisiensi otomatis cost lebih sedikit sehingga ruang untuk tidak mem-pass through kepada nasabah itu lebih besar. Kenaikan suku bunga yang ada tidak harus di-pass through kepada nasabah 100 persen. Selama kita bisa jaga operasi kita lebih efisien,” kata Wimboh.
Sebagai diketahui, beberapa hari lalu The Federal Reserves telah menaikan kisaran target suku bunga acuan Amerika Serikat sebesar 1,75% hingga 2%. Hal tersebut sebagai bentuk menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More