Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai literasi dan edukasi keuangan sangat penting untuk mengantisipasi cybercrime dan hoax. Terlebih tingkat literasi keuangan di Indonesia masih dalam level rendah sebesar 29,66 persen.
“Dari literasi yang ada, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sesuai hasil survei OJK 2016 secara nasional mengalami peningkatan sebesar 7,82 persen jika dibandingkan dengan hasil survei OJK tahun 2013 sebesar 21,84 persen,” ujarnya Kusumaningtuti S. Soetiono, Anggota Dewan Komisioner OJK di seminar yang digelar Infobank dan Isentia bertemakan “Digital Branding di Tengah Serbuan Hoax dan Cybercrime” di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017.
Ia menjelaskan, dari 100 orang yang mungkin berada di pelosok daerah hanya 29 orang saja yang memahami pelayanan keuangan seperti perbankan. Titu sebagaimana ia akrab dipanggil menjelaskan, pihaknya sampai saat ini masih terus mengadakan edukasi serta seminar untuk dapat menjangkau masyarakat, khususnya di pelosok agar dapat memahami pelayanan keuangan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More
Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More
Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More
Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More
Jakarta – Tantangan inflasi medis masih menghantui industri asuransi kesehatan di 2025. Pasalnya, Mercer Marsh Benefits… Read More