Sementara dari sisi kualitas pembiayaan, NPF gross mengalami penurunan (yoy) dari 4,89% pada Juli 2015 menjadi 4,81% per Juli 2016. Sementara profitabilitas yang tercermin dari rasio ROA meningkat dari 0,91% di Juli 2015 menjadi 1,06% pada Juli 2016. Sedangkan rasio BOPO membaik dari 94,19% di Juli 2015 menjadi 92,78% pada Juli 2016.
“Selain itu, terjadi peningkatan kecukupan permodalan perbankan syariah yang tercermin dari kenaikan rasio CAR, yaitu dari 14,47% di Juli 2015 menjadi 14,86% per Juli 2016,” jelasnya.
(Baca juga : NPF Perbankan Syariah Terbesar Dari Sektor Perdagangan)
Sementara untuk pasar modal syariah, persentase nilai masing-masing efek syariah dari total efek per tanggal 23 September 2016 adalah sebagai berikut, saham syariah sebesar 55,97%, sukuk korporasi sebesar 3,88%, reksa dana syariah sebesar 3,76% dan sukuk negara sebesar 15,08%.
Sedangkan perkembangan industri keuangan non bank (IKNB) Syariah sampai Juli 2016, total aset IKNB Syariah meningkat sebesar 23,18% menjadi Rp80,1 triliun. Pertumbuhan aset didominasi oleh penambahan pelaku usaha serta pengembangan produk dan layanan IKNB Syariah. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Gubernur BI Perry Warjiyo melantik 29 Pemimpin Satuan Kerja Bank Indonesia sebagai tindak… Read More
Poin Penting Komisi X DPR RI mendesak evaluasi menyeluruh program MBG, terutama standar operasional, pengawasan,… Read More
Jakarta - PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan siber nasional serta peran… Read More
Poin Penting CIMB Niaga Syariah membuka peluang merger dan kemitraan strategis, namun langkah tersebut belum… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat… Read More
Poin Penting Purbaya tolak distribusi baju ballpress ke korban bencana karena meski baru, pakaian ballpress… Read More