Dia menilai, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, industri keuangan syariah Indonesia masih menunjukkan kinerja yang membaik seperti terlihat pada perbankan syariah. Hal ini tercermin pada share perbankan syariah yang naik bila dibandingkan dengan tahun lalu yaitu meningkat dari 4,60% di Juli 2015 menjadi 4,81% di Juli 2016.
“Share dimaksud diperkirakan akan mencapai sekitar 5,13% jika memperhitungkan hasil konversi BPD Aceh menjadi Bank Umum Syariah,” ucapnya.
(Baca juga : Aset Keuangan Syariah Capai Rp3.952 Triliun)
Sejalan dengan perkembangan share tersebut, terjadi kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49% (yoy), yaitu dari Rp272,6 triliun pada Juli 2015 menjadi Rp305,5 triliun di Juli 2016. Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 12,54% (yoy), yaitu dari Rp216 triliun per Juli 2015 menjadi Rp243 triliun per Juli 2016.
“Ini juga telah mendorong penyaluran pembiayaan tumbuh sebesar 7,47% (yoy), dari Rp204,8 triliun per Juli 2015 menjadi Rp220,1 triliun di Juli 2016,” paparnya.(Bersambung)
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More