Jakarta – Direktur Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Greatman Rajab mengatakan, ada dua tantangan yang tidak ringan bagi Indonesia dalam bertransisi ke arah ekonomi hijau ke depannya, antara lain terkait dana yang tidak sedikit dan proyek berkelanjutan yang masih terbatas.
“Selain memang kita membutuhkan dana yang sangat besar sekali, signifikan sekali angkanya mencapai Rp745 triliun per tahun hingga 2030. Lalu, juga ada jumlah proyek berkelanjutan yang masih relatif terbatas dan memiliki nature of business yang spesifik,” katanya dalam webinar Infobank bertajuk ‘Penguatan Keuangan Hijau dalam Menjawab Tantangan dan Peluang Perubahan Iklim bagi Stabilitas Sistem Keuangan’, Selasa, 8 Desember 2021.
Kedua, lanjut Greatman, tentu membutuhkan dukungan yang besar, khususnya kebijakan. Tidak hanya dari sisi pemerintah dan regulator saja. Selain itu, keuangan berkelanjutan yang berupa green financing tentu tidak dapat hanya bergantung pada dana publik, namun juga harus ditopang oleh pembiayaan non pemerintah dan dunia usaha lainnya.
“Sehingga dalam hal ini OJK, sesuai kewenangannya mendukung penuh kebijakan yang telah dan akan diambil pemerintah untuk memastikan kelancaran transisi ini. Jadi objektif utama kebijakan kami di OJK adalah bagaimana sektor jasa keuangan dapat mengoptimalkan peran dan kapasitasnya di sektor hijau, termasuk mendukung pemupukan carbon exchange di Indonesia,” ujarnya.
Komitmen OJK dalam mendukung pemerintah, sambungnya, telah dituangkan dalam roadmap keuangan berkelanjutan tahap 1 dengan periode 2015-2019 dan roadmap keuangan berkelanjutan tahap 2 periode 2021-2025. Dalam roadmap tersebut terdapat beberapa kebijakan yang mendukung pengembangan keuangan berkelanjutan.
“Tentunya ke depan insentif-insentif ini yang akan terus ditunggu dan akan kita keluarkan untuk mempercepat implementasi dari ekonomi hijau di Indonesia. Kami di OJK berupaya untuk mendukung implementasi dari pengembangan keuangan berkelanjutan ini, beberapa langkah strategis telah kami buat dan ke depan juga akan kami lanjutkan,” pungkas Greatman. (*) Bagus Kasanjanu
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More