Relaksasi aturan di perusahaan pembiayaan dilakukan OJK untuk mendorong pertumbuhan industri ini. Paulus Yoga
Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang usahan bagi industri multifinance atau perusahaan pembiayaan untuk terus bertumbuh.
Anggota Dewan Komisioner OJK, Kepala Eksekutif IKNB Firdaus Djaelani mengatakan, pengaturan perusahaan pembiayaan memang lebih lunak ketimbang perbankan dan asuransi. “Karena dia bukan deposit taking dari masyarakat,” ucapnya di Bandung, belum lama ini.
Perusahaan pembiayaan sendiri memeroleh pendanaan dari modal sendiri, pinjaman bank atau penerbitan obligasi. OJK menyatat total aset perusahaan pembiayaan sebesar Rp453,98 triliun per Juni 2015, tumbuh 3,22% dibanding Rp439,81 triliun pada akhir 2014.
Dari sisi pembiayaan, outstanding perusahaan pembiayaan sebesar Rp369,89 triliun, tumbuh hanya 1% selama setengah tahun ini dari Rp366,2 triliun pada akhir 2014. Sementara secara setahunan pertumbuhannya hanya 2,48%.
Pelambatan pertumbuhan piutang pembiayaan oleh industri ini mulai berlangsung sejak tahun 2012, sebagai dampak pelambatan ekonomi secar umum. Salah satu yang paling terdampak adalah sektor pertambangan yang akibatnya terjadi pengurangan permintaan pembiayaan alat-alat berat oleh pelaku usaha di sektor pertambangan.
Beberapa pelonggaran atau relaksasi aturan telah dilakukan OJK untuk mendorong pertumbuhan perusahaan pembiayaan. Seperti untuk perluasan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan, pun relaksasi aturan uang muka untuk pembiayaan kendaraan bermotor.
“Perusahaan pembiayaan di alat berat turun. Jadi kita buka selebarnya jangan di motor saja, elektronik. Variatif dong. Kita buka, gadai BPKB boleh, kasih kredit modal kerja boleh tapi harus lengkapi dengan SDM yang jago analisa kredit,” papar Firdaus.
Bahkan, lanjutnya, OJK juga membuka bagi perusahaan pembiayaan terlibat dalam pembiayaan infrastruktur sehingga bisa turut andil mendorong perekonomian nasional. “Jadi kita mau dorong dari pembiayaan juga, ini kita buka,” tandasnya. (*)
@bangbulus
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More