Kendati begitu, kata Muliaman, sejauh ini di industri pasar modal dan asuransi dalam mendukung integrasi sektor keuangan di ASEAN masih memiliki tantangan. Yakni salah satunya masih kurangnya perhatian atau dukungan dari regulator di beberapa negara Asean. Akan tetapi OJK sendiri terus berupaya mendorong pasar modal dan asuransi untuk mendukung integrasi industri keuangan di Asean.
“Tentu dengan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang dapat perhatian (dari regulator), ada juga yang kurang perhatian,” ucap Muliaman.
Dorongan OJK ini juga sejalan dengan hadirnya pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Maka dari itu, kata dia, industri keuangan nonbank diharapkan juga bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi kondisi tersebut. Sehingga, ke depannya, industri keuangan nasional selain bank bisa berkompetisi dengan industri keuangan nonbank di negara-negara Asean lainnya.
(Baca juga : Kemenaker Akui SDM Indonesia Sulit Bersaing di MEA)
“Khusus terkait financial services juga jadi komitmen pemimpin kita sejak setahun lalu. Komitmen bahwa setahun lalu kita memasuki MEA termasuk beberapa sektor yang kita committed masuk MEA,” tutup Muliaman. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More