Kendati begitu, kata Muliaman, sejauh ini di industri pasar modal dan asuransi dalam mendukung integrasi sektor keuangan di ASEAN masih memiliki tantangan. Yakni salah satunya masih kurangnya perhatian atau dukungan dari regulator di beberapa negara Asean. Akan tetapi OJK sendiri terus berupaya mendorong pasar modal dan asuransi untuk mendukung integrasi industri keuangan di Asean.
“Tentu dengan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang dapat perhatian (dari regulator), ada juga yang kurang perhatian,” ucap Muliaman.
Dorongan OJK ini juga sejalan dengan hadirnya pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Maka dari itu, kata dia, industri keuangan nonbank diharapkan juga bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi kondisi tersebut. Sehingga, ke depannya, industri keuangan nasional selain bank bisa berkompetisi dengan industri keuangan nonbank di negara-negara Asean lainnya.
(Baca juga : Kemenaker Akui SDM Indonesia Sulit Bersaing di MEA)
“Khusus terkait financial services juga jadi komitmen pemimpin kita sejak setahun lalu. Komitmen bahwa setahun lalu kita memasuki MEA termasuk beberapa sektor yang kita committed masuk MEA,” tutup Muliaman. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari tujuh Duta Besar Luar Biasa dan… Read More
Jakarta – Unilever Food Solutions (UFS), perusahaan penyedia layanan makanan profesional, memperkenalkan lima tren kuliner… Read More
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memberikan sambutan saat acara pengumuman… Read More
Suasana saat konferensi pers Pre-Grand Launching BYOND by BSI, di Jakarta. Karyawan tengah menunjukan SuperApp… Read More
Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjajaki penguatan permodalan PT Bank Pembangunan Daerah… Read More
Jakarta - Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) sebagai salah satu pemain keuangan syariah, terus bergerak… Read More