Agus sendiri tidak menampik, jika bank BUKU I tidak cepat cepat masuk BUKU II, sangat bahaya di tengah meningkatnya penggunaan teknologi digital.
Bukan tidak mungkin, jika bank BUKU I tidak beralih ke BUKU II untuk menjalankan bisnis digital banking, bisa ditinggal nasabahnya.
(Baca juga: Perbankan Syariah Mulai Jenuh?)
“Kalau mereka ingin berada di bisnis ini ya apa boleh buat. Kita tidak memaksa, Bank mungkin sudah mengerti bagaimana harus menjaga bisnisnya tetap berjalan, ” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More