Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Kuartal-I 2021 penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPRS masih tumbuh positif 10,7% (YoY) atau mencapai Rp112,36 triliun ditengah pandemi. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR telah mencapai Rp107,98 triliun atau tumbuh 3,4%.
“Kami melihat bahwa BPR telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kredit terutama UMKM,” kata Direktur Penelitian dan Pengaturan BPR OJK Ayahandayani melalui Webinar TOP 100 BPR “Mendukung Ekosistem UMKM Go Digital dan Digitalisasi BPR : Potensi Bisnis Kolaborasi BPR & Fintech”, Jumat 18 Juni 2021.
Handayani juga menyatakan, kondisi bisnis BPR masih sangat kuat hal tersebut tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) BPR yang mencapai 34,02% atau masih meningkat 248 bps dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Handayani mengungkapkan, hingga Maret 2021 jumlah BPR di Indonesia telah mencapai 1.498 bank dimana sekitar 68,5% berada di wilayah Jawa dan Bali. Sementara itu untuk total aset BPR secara nasional tercatat masih tumbuh 10,2% (YoY) atau mencapai Rp156,9 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More