Serang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa, program satu rekening satu pelajar (kejar) dengan produknya yang bernama Simpanan Pelajar (SimPel) telah mencapai sekitar 80 persen dari total pelajar Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, usai Kegiatan Edukasi Keuangan di Serang, Banten, 26 Juli 2024.
“Kita punya (program) satu rekening satu pelajar (kejar), saat ini angkanya sudah 80 persen dari total pelajar Indonesia sekitar 57,05 juta pelajar. Ini angkanya sekitar Rp32,84 triliun, nah ini untuk anak SD-SMA,” ucap Kiki sapaan akrab Friderica Widyasari Dewi.
Baca juga: Gelar Edukasi Keuangan, OJK Tekankan Pentingnya Menabung ke Pelajar di Banten
Selain SimPel, OJK juga memilik produk SiMuda atau Simpanan Mahasiswa dan Pemuda yang jumlahnya saat ini telah mencapai Rp4,99 triliun, dengan 1,34 juta rekening hingga triwulan IV-2023.
Lalu, OJK juga memiliki program keuangan untuk para difabel, yakni tuntas atau satu rekening satu disabilitas.
“Kita dorong untuk membukakan rekening juga buat rekan-rekan kita, saudara-saudara kita, anak-anak kita yang difabel,” imbuhnya.
Kiki menyampaikan bahwa, OJK akan mengadakan program nasional gencar, yaitu gerakan nasional cerdas keuangan yang menargetkan peningkatan tentang literasi dan edukasi akan naik sebesar 3 persen setiap tahunnya.
Baca juga: Begini Jurus OJK Optimalkan ITSK untuk Ekonomi Keuangan Digital di RI
“Kan dari bapak ibu DPR, Komisi XI, sudah membantu dengan undang-undang PPSK ya, di mana seluruh pelaku usaha jasa keuangan diwajibkan untuk melakukan edukasi literasi, dan ini menjadi program antara OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan lain-lain untuk sama-sama menggerakkan literasi dan inklusi di Indonesia,” ujar Kiki. (*)
Editor: Galih Pratama