Jakarta – Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara menekankan pentingnya perencanaan keuangan bagi masyarakat di tengah perekonomian dan keuangan syariah yang tumbuh positif .
“Kita harus memanfaatkan sebaik mungkin sebagai momentum merencanakan keuangan untuk menuju hidup yang merdeka secara finansial,” katanya dalam webinar bertajuk Gebyar Safari Ramadan 1444 H, di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan hidup yang merdeka secara finansial maka seseorang harus merencanakan keuangan menjadi tiga tahapan, yakni literasi keuangan, inklusi keuangan dan pemberdayaan secara finansial.
Pada tahap literasi keuangan, pihaknya mencontohkan bahwa seseorang harus memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan dan menggunakan produk atau layanan jasa keuangan.
Termasuk memahami karakteristik produk jasa keuangan mulai dari manfaat, hak kewajiban, risiko, biaya, denda dan lain sebagainya.
“Ini penting dilakukan supaya tidak terjebak pada skema produk atau layanan jasa keuangan ilegal maupun tidak sesuai dengan kebutuhan dalam mencapai tujuan finansial,” jelasnya.
Lanjutnya, pada tahap inklusi keuangan, misalnya, seseorang harus bisa mengakses pelbagai produk atau jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan. Contohnya, menggunakan produk pasar modal syariah dan tabungan emas untuk kebutuhan investasi.
“Sementara produk asuransi dan simpanan dalam bentuk tabungan untuk kebutuhan proteksi dan dana darurat,” ujarnya.
Tahapan terakhir, kata dia, pemberdayaan secara finansial di mana penggunaan produk jasa keuangan tersebut bisa menciptakan economic opportunities sebagai contoh penggunaan layanan kredit/pembiayaan yang bisa memfasilitasi seseorang untuk mendirikan usaha.
“Dengan penguatan aspek pemberdayaan, masyarakat tidak hanya cakap secara keuangan tetapi juga bisa meningkatkan skala ekonominya menjadi lebih baik melalui penguatan struktur keuangan sehingga berdaya saing tinggi,” pungkasnya.(*)
Editor: Galih Pratama