Jakarta – Penerbitan Obligasi I BRI Finance Tahun 2022 senilai Rp1.026.400.000.000 mendapatkan respons positif dari pasar. Obligasi bertenor 3 tahun dengan kupon final sebesar 6,95% itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 147%.
Direktur Utama PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) Azizatun Azhimah menyambut positif hal tersebut. Menurutnya, respons positif ini menjadi bukti kepercayaan dari para investor kepada BRI Finance dalam pengembangan bisnis ke depan. Pasalnya, dana hasil penawaran umum obligasi perdana dari anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu akan digunakan untuk ekspansi bisnis berupa pemberian fasilitas pembiayaan kepada calon debitur.
Azizatun mengungkapkan, respons positif yang ada menandakan pasar pembiayaan di Tanah Air kembali bergeliat pasca krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 lalu. “Hal ini sangat membanggakan bagi kami karena memang menjadi penerbitan obligasi yang pertama, dan kami bersyukur mendapatkan kepercayaan penuh dari investor. Ini pun menandakan bahwa pasar terus bergerak optimistis. Segala upaya memang secara konsisten terus kami upayakan untuk mengembangkan bisnis, baik dari segi produk, layanan, termasuk strategi pendanaan melalui penawaran umum obligasi untuk pengembangan bisnis berkelanjutan ke depan,” ujar Azizatun.
Sebelumnya, BRI Finance mengumumkan akan melakukan penawaran umum Obligasi tersebut pada 2-4 Agustus 2022. Adapun penawaran awal Obligasi ini dimulai pada 18-25 Juli 2022. Sementara itu, penjatahan akan dilaksanakan pada 5 Agustus 2022, dan distribusi secara elektronik pada 9 Agustus 2022.
Obligasi dengan tenor 3 tahun tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 2022. BRI Finance telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT BCA Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat. Obligasi ini mendapatkan peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut mencerminkan BRI Finance memiliki permodalan dan fleksibilitas keuangan yang kuat.
Hal tersebut tercermin dari kinerja Perseroan setidaknya hingga Mei 2022. Piutang pembiayaan Perseroan mencapai Rp5,65 triliun, atau naik 18% dari posisi yang sama pada tahun lalu. Komposisi pembiayaan konsumer mencapai 68% dari total portofolio, atau naik dari posisi Desember 2021 sebesar 59%.
Kualitas aset pun sangat terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) net tercatat sebesar 0,16% pada Mei 2022. Sedangkan, total aset Perseroan terus meningkat hingga mencapai Rp6,34 triliun pada Mei 2022. Hingga periode yang sama BRI Finance mampu membukukan pendapatan sebesar Rp327 miliar, atau meningkat 48,25% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersih BRI Finance mencapai Rp25 miliar pada Mei 2022, atau melesat 126,41% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11 miliar.
“Dengan obligasi yang terserap optimal oleh pasar juga melihat kinerja Perseroan yang membukukan catatan positif, kami optimistis dapat merealisasikan target tahun ini yaitu pembiayaan baru Rp5 triliun pada tahun ini atau naik sekitar 35% secara year-on-year dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp3,7 triliun,” lanjut Azizatun optimistis.
Penerbitan obligasi ini merupakan salah satu strategi BRI Finance untuk menyeimbangkan komposisi long term dan short term funding. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung inisiatif Perseroan untuk fokus ke pembiayaan konsumer yang memiliki karakteristik tenor panjang dan suku bunga tetap. Hal ini diharapkan mendorong aspirasi Perseroan menjadi leading multifinance dengan total aset di atas Rp10 triliun pada 2024.(*)