Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meraih pendanaan dari pasar modal lewat penerbitan surat utang (obligas)i. Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap II yang ditawarkan pada pertengahan Juni lalu meraih minat besar dari para investor dengan nilai penawaran hingga Rp4,11 triliun
Direktur Utama Bank BTN dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019 mengatakan, perolehan tersebut lebih tinggi dari target indikatif yang diproyeksi akan meraup pendanaan sebesar Rp3,14 triliun. Tiga seri obligasi PUB III Bank BTN pada tahap kedua ini semua meraih kelebihan permintaan.
“Meskipun kondisi pasar modal masih bergejolak selepas Pemilu Presiden, dan kondisi ekonomi global terdampak perang dagang, namun minat dari para investor terhadap obligasi Bank BTN cukup besar karena kinerja kami positif di mata investor,” ujar Maryono.
Dia menjelaskan, Untuk seri A, jumlah pokok yang ditawarkan adalah sebesar Rp1,75 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun. Seri A yang jatuh tempo 8 Juli 2020 tersebut mendapatkan kelebihan permintaan sebesar Rp256,5 miliar dari proyeksi awal sebesar Rp1,5 triliun.
Sementara Seri B juga tidak kalah peminatnya, dengan jumlah pokok yang ditawarkan mencapai Rp1,16 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Perolehan dari seri B yang jatuh tempo tanggal 28 Juni 2022 tersebut lebih banyak dibandingkan target awal yang dipatok yakni sebesar Rp803 miliar.
Obligasi Seri C juga kelebihan permintaan dengan tingkat bunga tetap sebesar 9 % per tahun yang akan jatuh tempo 28 Juni 2024, berhasil meraih permintaan sebesar 1,21 triliun lebih tinggi dibandingkan yang tercantum di “Informasi Tambahan Ringkas” (yang disampaikan ke BEI pada tanggal 12 Juni lalu) yaitu sebanyak Rp835 miliar.
“Faktor yang membuat Obligasi Bank BTN cukup menarik adalah tingkat bunga yang ditawarkan, karena saat ini kecenderungan yield SUN bertenor 1 tahun, 3 tahun dan 5 tahun yang menjadi benchmark obligasi PUB III BTN tahap II ini melandai dalam kurun 1 bulan ini,” kata Maryono.
Berdasarkan data dari IBPA, yield dari SUN dengan tenor 1 tahun sebesar 6,46%, sementara SUN dengan tenor 3 tahun sebesar 6,88% dan tenor 5 tahun 7,066. Padahal pada tanggal 23 Mei lalu, yield dari SUN dengan tenor 1 tahun tersebut masih di atas 6,5% sementara yang bertenor 2 dan 3 tahun masing-masing 7,24% dan 7,65%.
Dengan tingkat bunga yang menarik, banyak Investor yang mengkoleksi obligasi PUB III tahap II. Adapun mayoritas investor yang menggenggam obligasi Bank BTN tersebut adalah perbankan dan perusahaan asset management.
“Dana hasil penerbitan Obligasi PUB III Bank BTN tahap II ini akan digunakan untuk ekspansi kredit guna mengejar target pertumbuhan bisnis tahun ini,” ucap Maryono.
Penerbitan obligasi menjadi bagian dari strategi Bank BTN untuk mengamankan pendanaan jangka panjang untuk penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah yang menjadi bisnis utama Bank BTN. Sebagai informasi, Bank BTN telah merencanakan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan III sejak Juli tahun 2017 dengan nilai maksimal Rp10 triliun. Adapun Obligasi PUB III BTN tahap I dicatatkan pada tanggal 14 Juli 2019 dengan nilai sebesar Rp5 triliun. (*)