Jakarta – Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dunia perbankan nasional berduka. H. Muchtar Mandala (75 tahun), mantan Direktur Utama Bank Bukopin dan Bank Duta, tadi pagi, Kamis, 6 Agustus 2020, pukul 04.45 WIB, menghembuskan napas terakhirnya. Pendiri Majalah Infobank kelahiran Pandeglang, 5 Juni 1945 itu meninggal dunia setelah sekitar sebulan dirawat di RS Siloam Karawaci, Tangerang, karena sakit.
“Tadi pagi, dari rumah sakit, beliau langsung diberangkatkan ke tanah kelahirannya, di Kampung Nyi Mas Ropoh, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, Banten, untuk dimakamkan,” ungkap Eko B. Supriyanto, Pemimpin Redaksi Majalah Infobank, yang mendapat informasi meninggalnya Muchtar Mandala dari istrinya, Hj. Hetty.
Di industri perbankan nasional, Muchtar Mandala bukan sosok yang asing. Dia adalah bankir yang berhasil membesarkan Bank Duta, bank swasta nasional terbesar saat itu. Penerbitan kartu kredit Bank Duta tahun 1980 adalah salah satu legacy Muchtar Mandala semasa menjabat direktur utama. Saat itu, Bank Duta menjadi yang pertama dan satu-satunya bank yang memiliki produk kartu kredit, dengan menggandeng Visa dan MasterCard.
Muchtar Mandala juga meninggalkan warisan bersejarah di Bank Bukopin. Saat menjabat direktur utama di bank tersebut tahun 1993, Muchtar berhasil meyakinkan pemerintah dan para pemegang saham untuk mengubah badan hukum Bank Bukopin dari koperasi menjadi perseroan terbatas (PT). “Perubahan ini menjadi titik balik Bank Bukopin menjadi bank besar yang diperhitungkan karena dengan status persero ruang geraknya semakin luas,” ujar Muchtar Mandala, dalam sebuah kesempatan.
Semasa berkarier di Bank Duta, Muchtar Mandala bersama Abdulgani, saat itu menjabat direktur utama, mendirikan Majalah Infobank. Terbitan perdana pada 11 Januari 1979. Menurut Muchtar, Majalah Infobank didedikasikan untuk kemajuan industri perbankan nasional. “Melalui Majalah Infobank, kami ingin mendidik bankir-bankir nasional menjadi bankir profesional yang mengedepankan integritas dan etika bankir,” ujar Muchtar.
Selama aktif dunia perbankan, Muchtar Mandala pernah menduduki beberapa jabatan strategis, antara lain sebagai Sekretaris Jenderal Perbanas, Wakil Ketua Kadin Pusat, Ketua Umum Bankers Club Indonesia, pengurus ASEAN Bankin Council, wakil Indonesia di Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan wakil Indonesia di Asia-Europe Business Forum (AEBF).
Selepas dari dunia perbankan, Muchtar Mandala yang alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) itu tetap aktif di masyarakat. Selain menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Infoabank, dia juga aktif di sekolah Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, yang didirikannya.
Peran sosial yang layak cukup bersejarah adalah aktivitasnya sebagai salah satu pendiri Provinsi Banten. Rumah tinggalnya di Kampung Nyi Mas Ropoh menjadi saksi berkumpulnya tokoh-tokoh masyarakat Banten pada 23 Januari 2000. Acara diakhiri dengan pembacaan “Deklarasi Nyi Mas Ropoh” yang menjadi cikal-bakal berdirinya Provinsi Baten pada 4 Oktober 2000.
“Bagi kami, Pak Muchtar Mandala adalah guru, orangtua, pimpinan, dan kawan yang baik. Sangat baik. Selama hidup, beliau selalu mengajarkan pentingnya integritas dalam menjalani karier dan kehidupan. Ini legacy terbesar bagi kami, dan bangsa ini,” tutup Eko B. Supriyanto. (*)