Jakarta – Pada masa digital, setiap aplikasi, terutama di sektor perbankan harus mampu memenuhi kebutuhan pengguna. Aplikasi Cloud Ready didapuk mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna karena kemampuannya untuk menyajikan berbagai layanan yang berbeda.
Arief Pribadi, Technical Director Nutanix Indonesia mengungkapkan, aplikasi siap cloud saat ini memiliki arsitektur layanan mikro. Setiap aplikasi, terdiri dari layanan-layanan yang terkumpul menjadi satu, terkoneksi melalui application programming interface (API), dan independen.
Melalui aplikasi cloud ready, pengembang mampu menyesuaikan layanan pada aplikasi dengan kebutuhan dan keinginan para pengguna atau nasabah. Sehingga, efisiensi bisnis dapat ditingkatkan dengan tempo yang lebih cepat.
“Benefit bagi bisnis adalah agility dan kegesitan bisnis dalam merespon kebutuhan pasar. Nantinya, service mana yang paling sering digunakan masyarakat, service itulah yang paling sering kita kembangkan,” jelas Arief dalam sebuah diskusi virtual bertema “The Importance of Hybrid Could Enhancing Banking Services”.
Arief mengungkapkan, aplikasi cloud ready cocok untuk diterapkan pada sektor perbankan terutama di masa digital seperti sekarang. Melalui aplikasi could ready, perbankan bisa memberikan layanan-layanan, seperti membuka rekening tanpa harus ke cabang, membuka deposito tanpa ke customer service, transaksi QR, dan transaksi e-wallet.
Dengan penyesuaian layanan, lanjutnya, perbankan akan mampu menarik lebih banyak nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang sudah loyal. (*) Evan Yulian Philaret