Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang November 2016 nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap tiga mata uang global yakni pada mata uang Dolar AS sebesar 3,9%, Dolar Australia sebesar 1,48% dan Euro 1,62%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, rupiah terdepresiasi 3,9% terhadap Dolar AS pada November 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran terjadi pada minggu kelima November 2016 yang mencapai Rp13.500,32 per US$.
“Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Banten yang mencapai Rp13.627,88 per US$ pada minggu keempat November 2016,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More