Nilai Tukar Rupiah per Triwulan II 2025 Menguat, Sri Mulyani Ungkap Faktor Pendorong

Nilai Tukar Rupiah per Triwulan II 2025 Menguat, Sri Mulyani Ungkap Faktor Pendorong

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan nilai tukar rupiah tetap stabil dan cenderung menguat pada triwulan II 2025. Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia (BI) di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian.

“Nilai tukar rupiah tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung oleh kebijakan stabilisasi BI,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.

Sri Mulyani menjelaskan, pada awal triwulan II 2025, nilai tukar rupiah di pasar off-shore (Non-Deliverable Forward/NDF) sempat mengalami tekanan tinggi akibat ketidakpastian ekonomi global, seiring dengan kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Sri Mulyani Bocorkan Sektor yang “Kecipratan” Untung dari Tarif Trump 19 Persen

Sebagai respons, BI melakukan intervensi di pasar valas, termasuk intervensi di pasar off-shore NDF secara berkelanjutan, sehingga pergerakan rupiah kembali terkendali.

Pada Mei dan Juni 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan tren penguatan didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi BI di tengah masih tingginya ketidakpastian global.

Nilai tukar rupiah pada 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp16.235 per dolar AS, menguat tajam dibandingkan posisi tertingginya pada April 2025 yang sempat mencapai Rp16.865 per dolar AS.

Didorong Aliran Modal dan Konversi Valas Ekspor

Sri Mulyani menyatakan, tren penguatan rupiah juga didukung oleh aliran masuk modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) pada triwulan II 2025, yang mencatat net inflows sebesar USD1,6 miliar.

Hal itu mencerminkan terjaganya persepsi positif investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Selain itu, konversi valas ke rupiah oleh para eksportir pascapenerapan penguatan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) turut mendukung apresiasi rupiah. Hingga 25 Juli 2025, nilai tukar rupiah relatif stabil di level Rp16.315 per dolar AS.

“Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung oleh komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik,” tandasnya.

Baca juga: Ekonomi “Rojali-Rohana” dan “Drakor” Angka Pertumbuhan

Selain itu, tambah Sri Mulyani, prospek stabilitas rupiah juga diperkuat oleh posisi cadangan devisa yang tetap tinggi pada akhir Juni 2025, yakni sebesar USD152,6 miliar.

Jumlah tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62