Labuan Bajo – Ketidakpastian perekonomian yang terjadi di global, memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah pada Agustus 2023.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking mengatakan, nilai tukar rupiah per 31 Agustus 2023 melemah sebesar 0,98 persen dibandingkan level akhir Juli 2023.
Baca juga: Bos BI Optimis Rupiah Bisa Perkasa Hingga Segini
“Peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global menyebabkan nilai tukar rupiah pada akhir Agustus 2023 melemah secara point to point,” terang Erwindo, dikutip, Minggu 10 September 2023.
Meskipun terjadi penurunan secara bulanan, namun nilai tukar rupiah menguat secara year to date (ytd) atau dibandingkan dengan akhir 2022. Adapun penguatan nilai tukar rupiah secara ytd adalah sebesar 2,22 persen.
Hal ini juga lebih baik bila dibandingkan dengan penguatan nilai tukar rupiah negara lain, seperti Rupee India yang sebesar 0,06 persen ytd. Serta, lebih baik dibandingkan dengan penguatan nilai tukar Thailand yang sebesar 1,06 persen ytd dan Filipina yang naik 1,54 persen ytd.
Baca juga: Alasan BI Terbitkan Instrumen SRBI, Gara-Gara Rupiah Anjlok?
Dalam hal ini, BI memastikan akan tetap menjaga pergerakan nilai tukar rupiah. Terlebih, rupiah diyakini akan tetap stabil.
“Seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama