Jakarta – Nilai tukar rupiah pada hari ini (25/9) dibuka pada posisi Rp14.900/US$ angka tersebut terpantau melemah 10 poin atau 0,07% bila dibandingkan dengan penutupan kemarin (24/9) di Rp14.890/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai, meski rupiah dibuka melemah namun dirinya yakin sentimen penguatan dollar AS akan terlihat berkurang hari ini setelah pasar mulai kembali masuk ke bursa saham AS yang mendorong kenaikan indeks saham AS semalam.
“Pagi ini indeks saham Asia juga terlihat bergerak menguat mengikuti sentimen tersebut. Hal ini bisa membantu penguatan nilai tukar regional termasuk rupiah terhadap dollar AS,” kata Ariston dalam risetnya di Jakarta, Jumat 25 September 2020.
Ariston menjelaskan, sentimen datang dari negeri Paman Sam AS yakni Partai Demokrat AS bersiap mengajukan proposal stimulus sebesar US$2,4 triliun untuk dinegosiasikan. Ariston menyebut, paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada lagi stimulus karena kondisi pandemi masih berlangsung.
“Potensi USD terhadap IDR hari ini di kisaran Rp14.750/US$ hingga Rp14.900/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (25/9) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.951/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.949/US$ pada perdagangan kemarin (24/9). (*)
Editor: Rezkiana Np