Batu–Upaya mengembangkan sektor pertanian disadari perlu peran serta seluruh komponen bangsa, tak terkecuali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bakal menggelar Program AKSI (Akselerasi Sinergi Inklusi) – Pangan.
Lewat Focus Group Discussion (FGD), OJK mencoba memetakan berbagai persoalan yang muncul dan terjadi sebagai tantangan sektor pertanian. Tidak terlepas dari berbagai potensi sektor pertanian yang belum dimaksimalkan, tak bisa dimungkiri masih banyak tantangan yang harus dicari solusinya.
“Selain dengan mengumpulkan potensi yang kita miliki, tetapi harus dilakukan juga pemetaan tantangan atau isu strategis yang dihadapi sehingga Sinergi Aksi yang kita lakukan bersama menjadi lebih efektif dan juga efisien,” tukas Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto dalam FGD Program AKSI-Pangan OJK 2016 di Batu, Jumat, 3 Juni 2016.
Saat ini, lanjutnya, OJK melihat beberapa hal yang perlu dicarikan alternatif solusi sesegera mungkin yaitu yang pertama adalah infrastruktur di sektor Pertanian. Kemapanan dari sektor ini yang dilengkapi dengan seluruh infrastruktur yang wajib disediakan sehingga proses produksi dari hulu sampai ke hilir dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, merupakan pintu masuk dari sektor jasa keuangan dalam memberikan pembiayaan atau kredit dan juga asuransi.
“Kita sadari masih cukup banyak infrastruktur baik kelembagaan, instrumen atau alat, maupun peraturan yang kondusif di sektor Pertanian yang perlu diperbaiki atau bahkan diadakan,” ucap Rahmat.
Yang kedua, sambungnya adalah pendidikan. Kemajuan produksi di seluruh bidang yang menciptakan hasil atau komoditas yang kompetitif mutlak didukung dengan kompetensi dari setiap pelaku usaha. Perkembangan teknologi alat pertanian yang berkembang pesat juga dikendalikan oleh pelaku yang memiliki latar belakang pendidikan yang memadai.
Sementara yang ketiga adalah teknologi dan sistem informasi. Sekarang ini, faktor produksi yang paling utama adalah informasi yang dihasilkan dari teknologi dan sistem yang terkini. Pelaku usaha di sektor Pertanian dapat mengetahui seluruh data dan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan banyak kebutuhan mulai dari hulu sampai dengan hilir sehinga petani juga dapat menjadi lebih pintar dalam mengelola produknya tetapi juga mengelola keuangannya. (*)
Editor: Paulus Yoga