News Update

Ini Penyebab IHSG Turun 6% Selama Dua Hari

Jakarta–PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, ada faktor pemicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam kurun dua hari sejak Jumat lalu. Adapun penyebab IHSG turun sebesar 6% lantaran adanya aksi jual dari investor asing.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio memandang, penyebab IHSG turun dipicu kaburnya investor asing akibat adanya ketidakpastian sebagai imbas dari hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Dirinya mencatat dalam 2-3 hari ini tercatat net sell sebesar Rp2,4 triliun. (Baca juga: Dana Asing Kabur, IHSG Anjlok di Atas 4%)

“Tapi secara tahunan asing masih surplus Rp27-29 triliun. Itu karena adanya uncertainty,” kata Tito di BEI Jakarta, Senin 14 November 2016.

Namun, Tito mencatat dari kaburnya investor asing ternyata investor domestik masih melakukan pembelian. Menariknya lagi kebanyakan dari pembelian yang dilakukan oleh investor domestik berasal dari investor ritail terhadap emiten-emiten terbesar.

“Domestik kita kuat sekali, yang mendominasi indeks 10 saham terbesar. Seperti HMSP, TLKM, UNVR dan lain-lain. Kalua kita lihat penjualan tipe investor dari korporat, institusi yang banyak. Sedangkan ritel justru melakukan pembelian. Ini bagus ritel justru confident,” imbuhnya.

Menurut Tito investor ritel domestik terlihat masih percaya dengan fundamental para emiten. Sebab memang secara fundamental kinerja keuangan para emiten masih terbilang positif. (Baca juga: Ini Penjelasan OJK Soal Anjloknya IHSG)

“Fundamental perusahaan masih bagus, masih untung. Laporan keuangan September dibanding tahun sebelumnya, 10 saham terbesar masih naik 6%, dari segi profit naiknya justri 12%,” pungkasnya. (*) Dwitya Putra

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

IFG Bayar Klaim Polis Jiwasraya Rp15,9 Triliun

Jakarta - PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), telah membayarkan klaim polis Jiwasraya yang mencapai… Read More

48 mins ago

Komitmen Jaga Integritas, Bank Mandiri Gencarkan Kampanye Pemrosesan Data Pribadi

Jakarta – Menyusul penerapan efektif Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) No. 27 Tahun 2022… Read More

2 hours ago

Kredivo Tengah Jajali Pembayaran Paylater di Sektor Transportasi, Begini Strateginya

Jakarta - PT Kredivo Finance (Kredivo) tengah mengintip peluang pembayaran buy now pay later (BNPL)… Read More

3 hours ago

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Siap ‘Ngegas’ Lagi?

Jakarta - Bank Indonesia (BI) pada hari ini (16/10) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan… Read More

3 hours ago

Bos BI Proyeksi The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 50 Bps di Sisa Akhir 2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan membuka… Read More

3 hours ago

BI Bebaskan Biaya QRIS bagi Merchant Usaha Mikro Mulai 1 Desember 2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menerapkan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS sebesar 0 persen untuk… Read More

3 hours ago