Diketahui, penurunan harga saham beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari terakhir.
“Kalau dalam negeri, kondisi perekonomian kita pasca tax amnesty pertama bagus sekali bahkan saham – saham kita sempet naik. Kemarin juga saya bertemu dengan investor di London, kalau mereka mengatakan sangat positif melihat program tax amnesty yang diterapkan Indonesia,” ungkapnya.
Dengan terjadinya gejolak pasar seperti saat ini, menurut Asmawi, maka kedepannya akan terbentuk kestabilan harga baru. Pelaku pasar juga diminta tenang dan jangan berspekulasi, karena kebijakan dari Trump sendiri masih belum direalisasikan.
“Kita tunggu saja karena apa nanti akan terjadi yang namanya equilibrium baru. Akan terjadi lagi bahwa kita mendengar banyak informasi dari pemilihan presiden ini, rencana-rencana ini ada tapi kan belum direalisasikan,” pungkas Asmawi. (Baca juga : Aksi Jual Kembali Membuat IHSG Lengser)
Sekedar informasi saham BRI hari ini kembali turun Rp100 atau 0,90% ke Rp11.025. (*) Dwitya Putra
Page: 1 2
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More
Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More
Jakarta – Bukan kaum hawa saja yang bersolek untuk mempercantik diri, tetapi perusahaan-perusahaan terbuka pun… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan munculnya fenomena judi online (judol) telah menimbulkan tersedotnya daya… Read More