Ngeri! Gelombang Panas Ekstrem Bisa ‘Bakar’ Ekonomi RI

Ngeri! Gelombang Panas Ekstrem Bisa ‘Bakar’ Ekonomi RI

Jakarta – Gelombang panas (heat wave) ekstrem tengah melanda banyak negara di dunia, termasuk di kawasan Asia. Sejumlah negara bahkan mengalami suhu panas dari biasanya hingga 40 derajat celcius.

Tentu saja, kondisi ini memengaruhi pelbagai aktivitas manusia. Tak terkecuali, dari sisi perekonomian suatu negara. Apalagi, jika gelombang panas terjadi dalam waktu lama tanpa ada antisipasi dari pemerintah setempat.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan, dampak gelombang panas yang terjadi saat ini akan langsung dirasakan oleh sektor industri.

“Aktivitas ekonomi menjadi terhambat dan kegiatan produksi pabrik bisa terhenti karena ada heat wave di mana para pekerja menyelamatkan diri dari cuaca ekstrem sehingga berdampak berhentinya aktivitas ekonomi ,” katanya, saat dihubungi Infobanknews, Kamis (27/4/2023).

Tidak hanya pada sektor industri, gelombang panas ekstrem juga berdampak besar pada sektor pertanian. Hal ini berdasarkan kepada pola yang terjadi di negara lain yang menyebabkan aktivitas industri terhenti.

“Kondisi ini juga pernah terjadi di China sekitar 1-2 tahun lalu yang menyebabkan aktivitas industri terhenti,” jelasnya.

Menurutnya, dampak buruk gelombang panas yang lebih ekstrem lagi bisa menimbulkan kerusakan alat produksi, seperti rusaknya lahan pertanian sehingga menurunkan produksi pangan.

“Ini yang bisa meluas di banyak negara dan tidak menutup kemungkinan daerah lain di Indonesia yang sudah merasakan panas ekstrim,” terangnya.

Meski begitu, jika gelombang panas hanya menghentikan aktivitas ekonomi, seperti produksi dan konsumsi maka dampak ekonominya masih jangka pendek.

Namun, apabila gelombang panas menimbulkan kerusakan maka dampaknya kepada ekonomi bisa jangka panjang.

“Maka bagaimana antisipasi dan mitigasi cuaca ketika terjadi gelombang panas terhadap sektor pertanian. Hal lainnya dari sisi energi juga dapat terdampak akibat cuaca panas ini,” pungkasnya.

Di Indonesia sendiri, stasiun pengamatan BMKG di Ciputat mencatat suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C. Secara umum, suhu tertinggi yang tercatat di sejumlah lokasi ada pada kisaran 34॰C-36॰C hingga saat ini.(*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News