Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam koneferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025. (Tangkapan layar Zoom: Rifa)
Jakarta – Aliran dana investor asing atau net foreign sell secara year-to-date (ytd) hingga 1 Agustus 2025 tercatat mencapai Rp46,68 triliun.
Net foreign sell tercatat mengalir keluar cukup deras pada 30 dan 31 Juli 2025, masing-masing sebesar Rp1,02 triliun dan Rp1,50 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, menyebut hal itu disebabkan oleh dinamika rotasi portfolio global terhadap sentimen eksternal.
“Dinamika rotasi portfolio global seiring dengan penyesuaian terhadap sentimen eksternal seperti kebijakan tarif, arah kebijakan suku bunga global, geopolitik maupun tentunya rebalancing aset ke safe haven atau juga kepada instrumen yang berisiko lebih rendah,” ujar Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulan Juli 2025, Senin, 4 Agustus 2025.
Baca juga: Net Buy Asing Tembus Rp319 Miliar, BBRI-BMRI Paling Diminati
Menurutnya, keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia itu merupakan bagian dari strategi yang dilakukan oleh portfolio global. Namun, di sisi lain, seperti pasar surat berharga negara atau SBN Indonesia justru masih mencatatkan aliran capital inflow dari investor asing.
“Dan tentunya ini mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia masih tetap terjaga dan Indonesia tetap dipandang sebagai destinasi investasi yang cukup atraktif khususnya dalam jangka menengah maupun jangka panjang,” imbuhnya.
Adapun pasar saham Indonesia, melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), masih mencatatkan penguatan sebesar 5,71 persen secara year-to-date ke level 7.484 per Juli 2025.
Baca juga: Foreign Funds Fled Rp816.50 Billion, BBRI and BMRI Shares Sold the Most
Nilai kapitalisasi pasar pada Juli 2025 sempat menyentuh rekor tertinggi (all-time high) selama tiga hari berturut-turut, dengan puncaknya pada 29 Juli 2025 mencapai Rp13.700 triliun. Sementara itu, pada akhir Juli 2025, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.492 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More