Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini (15/10) berada di level Rp14.160 atau melemah 25 poin bila dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (14/10) di level 14.135 per US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memandang, defisit neraca dagang RI yang mencapai US$160 juta pada September, membuat sentimen negatif terhadap rupiah.
“Melihat Neraca Dagang defisit, Bank Indonesia terus melakukan intervensi melalui transaksi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF, walaupun intervensi tersebut kurang membuahkan hasil yang maksimal akibat data eksternal yang kurang bersahabat namun mata uang garuda fluktuatifnya masih bisa terkendali dengan baik,” jelas Ibrahim kepada Infobank, Selasa 15 Oktobee 2019.
Tak hanya itu, sepanjang tahun berjalan Neraca Dagang juga mengalami defisit US$1,95 miliar. Sedangkan ekspor tercatat US$14,10 miliar( naik tipis 0,63%) dan impor sebesar US$14,26 miliar (turun 2,41%).
Disamping itu, Pemerintah dinilai masih optimis dengan perekonomian saat ini dan menyebut neraca dagang masih sehat dengan menghitung secara rinci untung rugi porsi ekspor impor yang tidak besar terhadap Produk Domestik Bruto(PDB).
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (15/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.140/ US$ melemah dari posisi Rp14.126/US$ pada perdagangan kemarin (14/10). (*)
Editor: Rezkiana Np