Analisis

Nasib Holding dan Seleksi Politik Petinggi BUMN

PERSETERUAN Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum juga usai. Dua tahun sudah Komisi VI DPR yang mengawasi BUMN “memboikot” Rini Soemarno, Menteri BUMN. Menteri Keuangan (Menkeu) menuai “getah” akibat perseteruan itu. Sebab, Menkeulah yang mewakili Menteri BUMN dalam rapat dengan Komisi VI DPR, dan sudah 11 kali rapat dalam dua tahun terakhir. Terakhir Juli lalu, ketika rapat yang membahas pengajuan penyertaan modal negara (PMN) untuk Kereta Api Indonesia (KAI) dan Djakarta Lloyd masing-masing sebesar Rp2 triliun dan Rp379,3 miliar.

Sri Mulyani yang hadir mewakili Rini Soemarno pada rapat di gedung parlemen, medio Juli lalu, pun tampak kesulitan menyamakan pemahaman dengan Komisi VI DPR. “Saya hanya ingin meyakinkan, saya titip ke Komisi VI kalau memang harus ditolak, ya ditolak dalam artian kalau secara korporasi tidak feasible, kalau Bapak-Ibu melihat ini fundamental dari sisi korporasi,” tegas Sri Mulyani merespons nada penolakan dari anggota Komisi VI DPR, seperti dikutip Infobanknews.com.

Selain mempersoalkan fundamental perusahaan, Komisi VI sendiri memang sudah lama geram dengan Rini Soemarno, yang terus bekerja sendiri tanpa “restu” dari Senayan. Apalagi, tahun lalu Menteri BUMN pernah sesumbar tidak akan mengajukan PMN pada 2017 dan sebelumnya usulan Panitia Khusus (Pansus) Pelindo 2 yang dibentuk DPR untuk memecat Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN tidak diindahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Akibatnya, program-program Kementerian BUMN menjadi terhambat. Para direksi BUMN pun bingung, terutama perusahaan yang harus menjalankan program public service obligation (PSO). Tanpa PMN yang harus disetujui DPR, sulit bagi perusahaan BUMN untuk menyukseskan program-program pemerintah. “Kami (direksi BUMN) ini akhirnya berbaris di belakang Ibu Sri Mulyani (Menkeu),” celetuk seorang direktur utama (dirut) perusahaan BUMN kepada Infobank, Juni lalu. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

16 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

16 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

16 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

18 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

18 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago