Jakarta – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode saham BRIS menembus rekor all-time high (ATH) atau level tertinggi sepanjang tahun 2024 ke level Rp2.880 pada penutupan perdagangan Kamis (12/9).
Pencapaian ini mencatatkan kenaikan Year-to-Date (YTD) sebesar 65,52 persen dan tertinggi dibandingkan dengan saham perbankan lainnya. Pada Kamis (12/9), volume perdagangan saham BRIS mencapai 90,70 juta lembar saham, menempatkan BRIS sebagai saham movers dalam indeks LQ45.
Head of Investor Relations BSI Rizky Budinanda menjelaskan, kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan inflow dari investor asing sebesar Rp 268,5 miliar dalam empat hari terakhir, ekspektasi kinerja positif sektor perbankan di Semester II/2024 menyusul kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed dan Bank Indonesia dalam waktu dekat serta fundamental BSI yang solid.
Baca juga : Makin Strong! Harga Saham BRIS Naik Hampir 1 Persen di Tengah Kabar Muhammadiyah Tarik Dana Triliunan
Hingga Semester I/2024, BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 20,28 persen YoY, mencapai Rp 3,39 triliun. Total aset juga mengalami peningkatan 15,10 persen YoY enjadi Rp361 triliun, dimana pembiayaan BSI masih didominasi oleh segmen konsumer.
Rizky menambahkan, kedepannya bisnis emas akan menjadi new growth engine di segmen pembiayaan konsumer dan bagian dari diversifikasi portofolio untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan.
Sebagai gambaran, investasi pada emas cukup menarik. Pada 30 Desember 2023, harga emas mencapai Rp 1,02 juta per gram, namun melonjak menjadi Rp1,23 juta per gram pada 30 Juni 2024, meningkat sekitar 20 persen.
Baca juga : Saham BRIS Masih Kokoh Usai Muhammadiyah Alihkan Dana Triliunan
Selain memberikan yield yang menarik, sifat emas sebagai safe haven yang aman dan likuid, cocok untuk menjaga nilai aset di tengah ketidakstabilan ekonomi.
Hingga Juni 2024, pembiayaan emas BSI mencapai Rp 8,9 triliun, naik 41,27 persen YoY, dengan tingkat NPF mendekati nol. Hampir 33 persen nasabah pembiayaan emas BSI berasal dari generasi Z dan milenial, menunjukkan minat yang tinggi dari generasi muda terhadap investasi emas.
“Dengan kontribusi dari bisnis emas, kami optimis dapat mempertahankan pertumbuhan ini, sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan dan preferensi masyarakat terhadap produk syariah,” imbuhnya.
Dengan pencapaian kinerja solid di semester I/2024, BSI yakin dapat mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir tahun. Kombinasi dari kinerja fundamental yang kuat, inovasi produk, dan meningkatnya literasi keuangan syariah akan terus mendukung pertumbuhan BRIS di pasar modal. (*)