Jakarta – Kasus Covid-19 di Singapura mengalami lonjakan drastis dalam sepekan terakhir. Kementerian Kesehatan setempat mencatat, terjadi peningkatan dua kali lipat pada periode 19-25 November 2023.
Adapun, angka kasus infeksi di negeri Singa tersebut tembus 22.094 kasus. Padahal, pada pekan sebelumnya, angkanya tercatat 10.726 kasus Covid-19.
Berdasarkan keterangan kementerian tersebut, peningkatan jumlah kasus Covid-19 kemungkinan karena memasuki musim perjalanan akhir tahun. Di mana, kekebalan penduduknya berkurang.
Baca juga: Awas! Kasus Cacar Monyet di RI Bertambah Jadi 38 Kasus
Meski terjadi peningkatan, namun tidak diikuti dengan lonjakan jumlah rawat inap di rumah sakit setempat lantaran Covid-19.
“Rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian tetap stabil,” kata Kementrian Kesehatan setempat, dinukil CAN, Senin, 4 Desember 2023.
Kementerian Kesehatan pun mengingatkan masyarakat agar tetap melanjutkan vaksinasi. Bagi kelompok berisiko diharapkan untuk mendapatkan kembali dosis tambahan atau booster.
“Dosis tambahan diberikan kepada mereka yang terakhir kali mendapatkan dosis terakhir sekitar setahun lalu, hal ini direkomendasikan bagi orang yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, dan di panti jompo,” jelasnya.
Berdasarkan catatan kementerian kesehatan, varian virus EG.5 dan juga sub-keturunan yakni HK.3, masih menjadi subvarian dominan secara lokal.
Di mana, per 27 November 2023 saja, subvarian virus ini mencakup lebih dari 70 persen kasus di Singapura.
Baca juga: Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun Rp9,17 Triliun, Sisanya Tinggal Segini
“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” terangnya.
Kendati begitu, secara keseluruhan kasus penyakit pernapasan di Singapura, terutama yang menyerang anak-anak tetap stabil. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra