Jakarta – PT Bank CIMB Niaga mencatatkan lapor biru pada kinerja perusahaan dengan mengantongi laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,4 triliun pada 2023.
Jumlah tersebut naik 27,0 persen secara tahunan (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu. kondisi ini menghasilkan earnings per share Rp259,45.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja positif ini mencerminkan konsistensi dalam menjaga ketahanan, agility, dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah.
Baca juga: Berbalik Untung, Bank Digital BCA blu Bukukan Laba Bersih Rp46,04 Miliar
“Seiring dengan dinamika perbankan dan keuangan, kami tetap menjaga komitmen terhadap prioritas strategis. Area fokus utama kami secara konsisten berfokus pada: memperluas basis nasabah, meningkatkan portofolio CASA, memastikan peningkatan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong peningkatan perbankan digital,” kata Lani, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 22 Februari 2024.
Menurutnya, pendekatan strategis yang teguh menempatkan perseroan untuk menghadapi masa depan yang lebih baik, selaras dengan dedikasi untuk selalu memberikan layanan keuangan terbaik bagi seluruh nasabah.
Mengutip laporan keuangan bank, CIMB Niaga mencatatkan total aset konsolidasian adalah sebesar Rp334,4 triliun,atau tumbuh 9 persen secara tahunan.
Pada pendanaan, BNGA berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp235,9 triliun, atau tumbuh sebesar 3,8 persen secara tahunan. Jumlah tersebut menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 63,9 persen.
Pada fungsi intermediasi, CIMB Niaga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp213,4 triliun, tumbuh 8,5 persen secara tahunan. Kondisi ini ditopang oleh pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking sebesar 11,7 persen (yoy)., diikuti Small Medium Enterprise (“SME”) yang naik 9,5 persen (yoy) dan Consumer Banking yang tumbuh 6,9 persen (yoy).
Baca juga: Ditopang Pertumbuhan Kredit, Laba Bank Danamon Sepanjang 2023 Tembus Rp3,5 Triliun
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) yang meningkat sebesar 15,7 persen yoy.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp55,2 triliun, atau tumbuh 17 persen secara tahunan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp44,9 triliun (+13,7 persen yoy) per 31 Desember 2023. (*)
Editor: Galih Pratama