Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun, PT Indolife Pensiontama berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023 dengan mengantongi laba Rp331,54 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada 7 Mei 2024, raihan laba anak usaha dari Salim Group tersebut naik 26,02 persen diibanding tahun lalu di periode sama yang sebesar Rp263,07 miliar.
Indolife yang dipimpin oleh Andreas S. Soedjijanto sebagai direktur utama ini, berhasil menekan beban klaim sepanjang 2023. Per Desember 2023, beban klaim turun 2,45 persen menjadi Rp14,57 triliun, dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp14,94 triliun.
Baca juga: Maximus Insurance Balikkan Rugi Jadi Laba Rp8,5 Miliar di 2023
Di sisi lain, pendapatan premi neto Indolife mengalami kontraksi. Sepanjang 2023, pendapatan premi neto Indolife tercatat sebesar Rp11,99 triliun, atau turun tipis 1,58 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,18 triliun.
Adapun pendapatan hasil investasi tercatat sebesar Rp3,22 triliun, atau turun 3,69 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,34 triliun.
Kemudian, pendapatan imbalan jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)/jasa manajemen lainnya sebesar Rp13,11 miliar dan pendapatan lainnya Rp21,92 miliar.
Sementara Risk Based Capital (RBC) perseroan berada pada 133,13 persen yang menunjukkan bahwa keuangan perusahaan sehat. Jika mengacu pada POJK Nomor 71 tahun 2016, RBC minimal adalah 120 persen.
Baca juga: Naik 20,67 Persen, Asuransi MSIG Cetak Laba Rp207,8 Miliar di 2023
Selain itu, Rasio Kecukupan Investasi (RKI) perusahaan berada pada level 118,43 persen dan rasio likuiditas 155,21 persen.
Menutup 2023, Indolife berhasil membukukan aset sebesar Rp55,49 triliun. Aset ini tumbuh 6,16 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp52,27 triliun. (*)