Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (14/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.386,92 atau menguat 0,41 persen dari level 7.356,63.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 473,73 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 12 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp225,23 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 48 saham terkoreksi, sebanyak 145 saham menguat dan sebanyak 225 saham tetap tidak berubah.
Baca juga : IHSG Berpotensi Menguat, Sentimen Berikut jadi Faktor Pendukungnya
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak mixed dalam rentang level 7.220 hingga 7.350.
“Pada perdagangan Selasa (13/8), IHSG ditutup naik 0,81 persen atau plus 59,01 poin di level 7.356. IHSG hari ini (14/8) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.330-7.400,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 14 Agustus 2024.
Di mana sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, penguatan IHSG dalam tiga hari beruntun sejalan dengan menguatnya nilai tukar rupiah, stabilitas ekonomi makro dan fiskal, serta sinyal kuat penurunan suku bunga The Fed pada September 2024 mendatang.
Baca juga : IHSG Ditutup Menguat 0,81 Persen, Saham PTPP, WIKA, ADHI Masuk Top Gainers
Kabar dari domestik, Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI) melaporkan pendapatan negara per Juli 2024 mencapai Rp1.545,4 triliun atau setara dengan 55,1 persen dari target APBN di tahun 2024.
Pendapatan tersebut didorong oleh penerimaan pajak sebesar Rp1.045,32 triliun dan mencapai 52,6 persen dari target. Penerimaan bea dan cukai sebesar Rp154,4 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp338 triliun.
Di sisi lain, belanja negara hingga Juli 2024 terealisasi Rp1.638,8 triliun atau 49,3 persen dari target. Secara keseluruhan, defisit APBN per Juli 2024 sebesar Rp93,4 triliun atau setara dengan 0,41% terhadap PDB. Sementara, pada periode yang sama keseimbangan primer tercatat Rp179,3 triliun.
Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street menguat signifikan menyambut potensi turunnya data inflasi di tingkat konsumen periode Juli 2024 yang akan rilis hari ini.
Akselerasi Wall Street juga didukung oleh data inflasi di tingkat produsen dimana Indeks Harga Produsen (PPI) pada Juli 2024 menguat 2,2 persen yoy setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,7 persen yoy. (*)
Editor : Galih Pratama