Jakarta–PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) berencana untuk mengubah strategi bisnisnya dengan memperbesar porsi pembiayaan retail consumer dan mengurangi porsi korporasi.
Jika selama ini bank syariah pertama di Indonesia itu mengandalkan pembiayaan korporasi dengan porsi 60% dari portofolio dan 40% segmen retail consumer, maka tahun depan Bank Muamalat akan membalikkan porsi tersebut.
“Kita rencananya corporate 40%, retail consumer akan 60%. Jadi retail consumer saat ini 40% tahun depan 60%,” kata Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman di Jakarta, Senin 23 November 2015.
Endy mengatakan, Muamalat telah mulai mengembangkan potensi bisnis retail consumer-nya misalnya dengan bancassurance dengan Manulife. Sementara untuk pertumbuhan ia mengaku Bank Muamalat akan tumbuh positif sesuai pertumbuhan pasar.
“Tahun depan kita canangkan pertumbuhan positif sesuai dengan kondisi pasar. Jadi bahwa tahun sekarang dan tahun depan pertumbuhan ekonomi masih positif, jadi tidak ada alasan kita untuk tidak berkembang,” tambahnya.
Hingga September, Bank Muamalat mencatat total pembiayaan mencapai Rp40,89 triliun atau turun 5,09% dari akhir tahun lalu Rp43,09 triliun. Namun, Perseroan masih mengantongi laba Rp31,44 miliar tumbuh 262,43% secara year on year. (*) Ria Martati
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More
Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More
Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More