MTF Salurkan Pembiayaan Rp8,84 Triliun di Semester I-2020

MTF Salurkan Pembiayaan Rp8,84 Triliun di Semester I-2020

Jakarta – PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berhasil mencatatkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp8,84 triliun di semester I tahun 2020. Capaian ini mencerminkan komitmen MTF untuk membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kendaraan bermotor secara selektif dan berhati-hati, serta upaya mempertahankan posisi perusahaan tetap kuat terutama dari sisi finansial.

Direktur Keuangan MTF Armendra mengatakan, bahwa pihaknya selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor. Ia yakin masih terdapat beberapa customer yang memerlukan pembiayaan di masa pandemi. Melalui  pembiayaan kendaraan bermotor, MTF dapat membantu pemulihan perekonomian nasional di masa krisis.

“Kami yakin masih ada beberapa sektor dan customer yang tetap memerlukan pembiayaan, dimana per akhir Juni 2020, MTF berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp8,84 triliun,” ujar Armendra dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Jumat, 7 Agustus 2020.

MTF terus berupaya untuk meminimalisir dampak COVID-19 dengan berbagai cara. Menurut Armendra, perseroan terus melakukan efisiensi secara maksimal pada beban biaya perusahaan dan memastikan agar likuiditas tetap terjaga baik. Sejauh ini, risiko likuiditas perseroan dapat dikelola dengan baik karena MTF memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari Bank Mandiri melalui skema pembiayaan bersama.

Lebih jauh, Armendra optimis bahwa perekonomian akan mulai pulih pada triwulan ketiga 2020 dengan berbagai kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Ia menyebut kebijakan pemerintah menyebabkan terjadinya tren peningkatan new lending MTF sebesar 13-25% dari Mei hingga Juli 2020.

“Dampak pandemi Covid-19 terasa di triwulan kedua tahun 2020, dimana pembiayaan baru turun signifikan mulai bulan April 2020. Namun kami optimistis di triwulan ketiga perekonomian akan mulai pulih, dengan adanya berbagai upaya Pemerintah untuk menangani Covid-19, seperti relaksasi terhadap penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pembentukan Komite Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” ucapnya.

Sebagai informasi, total piutang pembiayaan yang disalurkan MTF selama semester I tahun 2020 sebesar Rp16,22 triliun, turun 4,74% sejalan dengan adanya penurunan pembiayaan. Total pendapatan yang diperoleh MTF selama semester I tahun 2020 mencapai Rp1,47 triliun, turun 10,40% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 sebesar Rp1,64 triliun.

Penurunan ini, sambung dia, sejalan dengan penurunan pembiayaan dan pelaksanaan restrukturisasi senilai lebih dari Rp12 triliun berupa penundaan angsuran selama 6 bulan. Kendati demikian, dalam selama semester I tahun 2020, MTF pun mencatatkan laba operasional sebesar Rp371,78 miliar.

Dalam hal permodalan, pengelolaan permodalan dilaksanakan MTF sesuai ketentuan POJK No. 35/POJK.05/2018 tanggal 27 Desember 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Salah satunya adalah menjaga gearing ratio, yaitu jumlah pinjaman yang dimiliki Perseroan dibandingkan modal sendiri dan utang subordinasi dikurangi penyertaan.

“MTF senantiasa menjaga jumlah maksimum gearing ratio lebih kecil dari ketentuan yang ditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan baik melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi ataupun optimalisasi dana joint financing. Per akhir Juni 2020, gearing ratio MTF sebesar 5,34 kali, di bawah batas ketentuan maksimal yakni 10 kali,” ungkap Armendra.

Beberapa rasio keuangan tetap berada dalam posisi yang baik antara lain rasio permodalan 22,31%, rasio ekuitas terhadap modal disetor 977,31%, dan rasio piutang pembiayaan terhadap total asset 95,34%. Sedangkan rasio non-performing financing (NPF) – gross MTF per akhir Juni 2020 berada pada posisi 3,71%. (*) Evan Yulian Philaret

Related Posts

News Update

Top News