“Tantangan pelemahan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat membuat MTF tetap menjalankan manajemen risiko yang ketat dalam proses kredit,” tukas Ignatius.
Adapun rasio pembiayaan bermasalah (NPF) perseroan ada di level 1,49 persen per akhir 2016, meningkat dibanding akhir tahun sebelumnya sebesar 1,20 persen. “Dengan pencadangan kita juga sangat kuat, level tersebut masih cukup aman,” tutur Ignatius.
Secara outstanding pembiayaan, terjadi kenaikan 16,87 persen secara setahunan menjadi Rp31,27 triliun per akhir tahun lalu. Untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 7,5 persen dengan pertimbangan masih belum moncernya penjualan mobil di tanah air. “Tembus Rp20 triliun,” tandas Ignatius. (*)
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More