Jakarta– Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengaku khawatir atas banyaknya kejadian musibah pada pembangunan proyek infrastruktur di berbagai lokasi.
Dirinya pun mengapresiasi langkah pemerintah untuk memberhentikan sementara atau moratorium atas pengerjaan pembangunan infrastruktur. Namun, pihaknya mengkritisi Pemerintah untuk benar-benar mengevaluasi dan memberikan solusi pada pengerjaan pembangunan infrastruktur tersebut.
“Tentunya harus ada evaluasi, dan solusi pada moratorium, jangan hanya sekedar dihentikan seperti halnya moratorium tenaga kerja ke Arab Saudi tetapi pemerintah tidak melakukan perbaikan apa-apa,” ungkap Enny pada diskusi Sistem Ekonomi Berkeadilan: Mengurai Kesenjangan di kantor sekretariat Pergerakan Indonesia Jakarta, Kamis 22 Febuari 2018.
Baca juga: Moratorium Proyek Jalan Layang Diharapkan Tidak Lama
Dirinya menambahkan, evaluasi yang dilaksanakan oleh pemerintah harus menyeluruh, bukan hanya manyangkut masalah keamaan, namun juga efektivitas dari penyelesaian pembangunan infrastruktur.
Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada Pemerintah untuk tidak terlalu mengejar penyelesaian pembangunan proyek infrastruktur sebelum waktu sea games dimulai, sebab kualitas dan keselamatan infrastruktur tetap yang utama.
Sebagai informasi, sampai saat ini tercatat ada 32 proyek jalan tol dan empat proyek Light Rail Transit (LRT) yang dihentikan dan dievaluasi. Hal tersebut setelah terjadinya musibah jatuhnya satu perancah beton dari pekerjaan pengecoran pier head dari salah satu konstruksi Proyek Strategis Nasional yakni Tol Bekasi-Kampung Melayu (Becakayu). (*)