Keuangan

Moratorium Fintech Lending Belum Dibuka, Begini Tanggapan AFTECH

Jakarta – Sejak awal 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan moratorium atau penutupan perizinan untuk pelaku industri financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending). Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kepatuhan dan tata kelola pelaku usaha.

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) melihat kalau OJK sedang mengkaji ulang keputusan ini. Terlebih, saat ini terdapat sejumlah permasalahan yang tengah dihadapi oleh para pelaku industri.

“Lagi-lagi kami yakin ada POV lain kenapa regulator melakukan moratorium. Dilihat dari masalahnya dulu deh. Dari yang legal aja, kita masih banyak menghadapi berbagai masalah, mulai dari pinjol ilegal, NPL tinggi, edukasi yang masih harus digali,” terang Abynprima Rizki, Director of Marketing, Communication & Community Development AFTECH dalam Media Gathering AFTECH, Selasa, 8 Oktober 2024.

Baca juga: AFTECH Ungkap Penurunan Suku Bunga Fintech Lending Perluas Akses Masyarakat

Ia menilai bahwa OJK tengah mengusahakan para pelaku industri untuk memperbaiki dan mempertanggung jawabkan terlebih dahulu tata kelola masing-masing perusahaan, dan bersaing secara sehat.

Lebih lanjut, Abyn merasa pelaku fintech P2P lending juga terpaksa mendewasakan diri lebih cepat, lantaran tingginya peminat di Indonesia. Ini ditambah tantangan minimnya edukasi terkait fintech P2P lending, yang bisa menimbulkan masalah di industri.

“Jadi, ada beberapa kendala yang masih harus diperbaiki dari sisi fundamental industrinya,” paparnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Firlie Ganinduto, Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH. Ia menilai OJK perlu terlebih dahulu memperbaiki tata kelola industri sebelum membiarkan para pemain baru masuk ke ekosistem ini.

“Saya rasa OJK melihat perlu ada pembenahan sebelum ada pemain baru lagi. Penguatan regulasi dan penguatan si perusahaan ini dulu,” kata Firlie.

Terlebih, di masa lampau, regulasi yang longgar di masa lampau membuat banyak perusahaan yang bisa masuk ke dalam ekosistem P2P lending. Firlie melihat, penyesuaian yang dilakukan OJK membuat jumlah pelaku usaha menyusut.

Baca juga: Soal Pendekatan dengan Konsumen, AFTECH Sarankan Fintech ‘Berguru’ ke BPR dan BPD

Meskipun begitu, Firlie tidak menampik bahwa semakin banyak perusahaan P2P lending di Indonesia, maka akan semakin baik dampaknya untuk industri. Dengan demikian, inklusi keuangan Tanah Air berpotensi meningkat.

“Kalau misalnya dari industri sih, the more the better. Jadi, bagaimana industri itu bisa berkembang dengan benar ini juga membantu inklusi finansial juga,” tukasnya.

Sebelumnya, OJK sempat menyatakan bahwa moratorium akan dicabut pada kuartal III atau IV tahun 2023. Namun, hingga Maret 2024, OJK belum membuka moratorium fintech P2P lending. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago