Jakarta– Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo percaya, momentum hari raya Idul Fitri 1440H menjadi cara untuk memperkokoh sinergitas untuk menjaga stabilitas nasional khususnya nilai tukar rupiah.
Dirinya percaya, eratnya sinergi diyakini mampu membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik di tengah guncangan ekonomi global dari ketatnya perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
“Dengan sinergi, kita bisa bawa ekonomi lebih baik. Ekonomi kita ke depan akan lebih baik, inflasi di akhir tahun akan rendah 3,2 atau 3,1 persen. Nilai rupiah stabil dan cenderung menguat hingga hari ini,” kata Perry di Jakarta, Senin 10 Juni 2019.
Selain itu, sinergitas yang terjalin juga terus memberikan peran positif terhadap rating Indonesia dalam Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Stabil menjadi BBB/Outlook Stabil pada 31 Mei 2019.
“Dengan kenaikan rating S&P, capital inflow akan semakin besar dan membawa rupiah stabil,” tambah Perry.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada hari ini (10/6) menempatkan rupiah di posisi Rp14.231/US$ atau menguat signifikan dibanding pada tanggal (31/5) yakni Rp14.385/US$. (REZ)