Jakarta – Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, memastikan bahwa pengalaman terbaik akan diberikan kepada wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
Menpar Widiyanti menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pelaku industri dan asosiasi pariwisata di Tanah Air untuk mempersiapkan dan memastikan segala aspek pendukung berjalan dengan baik.
“Kita harus mempersiapkan segala aspek secara matang agar dapat menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan wisatawan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 2 Desember 2024.
Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama
Pemerintah telah menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri.
SKB tersebut mengatur semua hari libur resmi di Indonesia, baik untuk keperluan ibadah, peringatan hari besar nasional, maupun hari-hari lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk Desember 2024, pemerintah hanya menetapkan dua hari libur nasional, yakni Hari Natal, yang jatuh pada Rabu, 25 Desember 2024, dan Cuti Bersama Natal pada Kamis, 26 Desember 2024.
Baca juga : Catat! Jadwal Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Desember 2024
Adanya libur Nataru memberikan kesempatan besar bagi masyarakat untuk memperpanjang waktu liburan.
Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 110,67 juta pergerakan masyarakat selama periode libur tersebut, menciptakan peluang besar bagi sektor pariwisata.
“Momen ini memberikan peluang besar bagi sektor pariwisata. Saya mengajak seluruh pelaku usaha untuk memastikan kesiapan akomodasi, transportasi, dan destinasi selama periode tersebut, sehingga dapat memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara saat berlibur di Indonesia,” terangnya.
Kolaborasi Bersama Industri Pariwisata
Dalam audiensi bersama para pelaku industri, Menpar menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memajukan pariwisata nasional.
“Hari ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mendengar langsung tantangan, ide, dan peluang kolaborasi yang bisa kita bangun bersama demi kemajuan pariwisata nasional. Membuka peluang kolaborasi program yang lebih luas, intensif, dengan seluruh pelaku industri dan asosiasi pariwisata,” bebernya.
Baca juga : Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, Catat Tanggalnya!
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan dengan memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan selama libur Nataru.
“Dalam waktu dekat ini Kementerian Pariwisata akan melakukan visitasi sebelum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kami juga akan mengeluarkan surat edaran terkait dengan kesiapan jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dan kami akan visitasi destinasi-destinasi termasuk atraksinya untuk memastikan keamanan dan lainnya,” ujar Ni Luh Puspa.
Ia memastikan, Kementerian Pariwisata akan memaksimalkan fungsi Manajemen Krisis Kepariwisataan selama libur Nataru.
“Mudah-mudahan ini bisa terus diaktifkan ketika terjadi krisis termasuk bencana alam dan lain sebagainya di destinasi wisata. Jadi nanti kami juga mohon dukungan data dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Tren Positif Pariwisata RI
Widiyanti menjelaskan bahwa sektor pariwisata terus menunjukkan tren positif. Periode Januari hingga September 2024 tercatat jumlah wisatawan mancanegara telah mencapai 10,3 juta kunjungan. Sementara wisatawan nusantara mencapai angka 757,96 juta pergerakan.
Kualitas pariwisata juga meningkat, ditandai dengan peningkatan peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) oleh World Economic Forum. Indonesia kini berada di peringkat 22 dari 119 negara, peringkat ke-6 di Asia Pasifik, dan ke-2 di ASEAN.
Meski capaian ini patut diapresiasi, namun kata dia, pariwisata Indonesia masih memiliki banyak tantangan ke depan. Hal-hal seperti kebersihan destinasi, kesiapan infrastruktur, hingga isu keberlanjutan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu perhatian bersama.
Melalui audiensi kali ini, Menpar berharap kolaborasi yang kuat bersama industri dan asosiasi sebagai salah satu pemangku kepentingan di sektor pariwisata.
“Hari ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mendengar langsung tantangan, ide, dan peluang kolaborasi yang bisa kita bangun bersama demi kemajuan pariwisata nasional. Membuka peluang kolaborasi program yang lebih luas, intensif, dengan seluruh pelaku industri dan asosiasi pariwisata,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra