Tengok pula imbal hasil aset (return on assets atau ROA) yang turun sedikit dari 1,65 persen menjadi 1,64 persen, jauh di bawah ambang batas 1,50 persen. Angka itu mengandung arti bahwa kualitas aset menipis. Demikian pula dengan imbal hasil ekuitas (return on equity atau ROE) yang menipis dari 3,77 persen menjadi 3,49 persen. Artinya, kualitas ekuitas untuk menghasilkan keuntungan menurun sedikit dan masih jauh dari ambang batas 12 persen.
Data tersebut menegaskan bahwa perusahaan modal ventura masih harus berjuang keras untuk menunjukkan kinerja tinggi (high performance) dipandang dari sudut kualitas aset dan kualitas ekuitas. Itulah tantangan serius bagi perusahaan modal ventura ke depan. Indikator keuangan secara keseluruhan tampak pada Tabel Kinerja Perusahaan Modal Ventura.
Kinerja Perusahaan Modal Ventura
No. Indikator Keuangan Agustus 2016 Desember 2016 Juli 2017 Agustus 2017
(dalam persen)
1. BO/PO 96,26 97,26 99,13 97,70
2. ROA 1,65 1,88 1,56 1,64
3. ROE 3,77 4,31 3,37 3,49
4. NPF 17,36 16,26 7,60 7,76
Sumber: Statistik Industri Keuangan Non Bank (IKNB)-OJK, Agustus 2017, diolah.
Lantas, apa saja tantangan perusahaan modal ventura untuk memenangi persaingan yang makin sengit, berliku, dan tajam? Pertama, jangan pernah lupa untuk mengamati rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing atau NPF) perusahaan modal ventura saat ini. Data IKNB menunjukkan bahwa NPF sekalipun sudah turun jauh dari 17,36 persen menjadi 7,76 persen, tapi perusahaan modal ventura harus kerja keras karena NPF itu telah melampaui ambang batas 5 persen. Itu tanda lampu merah.
Dengan bahasa lebih bening, perusahaan modal ventura harus meningkatkan kualitas kredit dengan segera supaya laba tidak tergerus lebih dalam. Selain itu, NPF tinggi akan mengurangi besaran modal lebih dalam. (Bersambung ke halaman berikutnya)