Jakarta–MNC Group menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Palestinian Economic Council For Development and Reconstruction (Pecdar) of The State of Palestine.
Kerja sama yang salah satunya diwujudkan dengan penanaman modal (investasi) di bidang properti pembangunan hotel tersebut diharapkan bisa semakin mempererat hubungan antar kedua belah pihak, juga hubungan antar kedua negara.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan kerja sama investasi dengan Palestina ini adalah bentuk komitmen perusahaannya untuk terus mendukung kemajuan Palestina. Apalagi negara di Jazirah Arab tersebut memang tengah gencar melakukan proyek rekonstruksi.
“Jadi Palestina ini kan terbuka untuk investasi dalam berbagai bidang, tourism, hotel, infrastruktur. Jadi MNC Group berkomitmen akan investasi disana,” ujar HT di Jakarta, Kamis, 20 Mei 2016.
HT mengatakan untuk tahap pertama memang investasi yang dilakukan menyasar pada pembangunan hotel. Namun kedepan bisa saja ke bidang lainnya.
“Yang pertama akan dilihat, dilakukan mudah-mudahan hotel. Sudah ada pandangan disana. Tapi bisa juga mencakup yang lain, infrastruktur dan lainnya.” kata dia.
Palestina sendiri memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang. Itu sebabnya mengapa MNC Group berminat untuk menanamkan investasinya disana.
HT berharap dengan adanya investasi dari MNC Group bisa menarik investasi lainnya ke negara tersebut. Sehingga masyarakat disana bisa terbantu.
“Tentu ini bisa menjadi investasi yang baik bgi MNC juga Palestina dan bisa diikuti yang lain. Karena suatu negara itu bisa berkembang dengan baik kalau banyak investasi yang masuk,” tambahnya.
Minister Pecdar of the State of Palestine, Muhammad Ibrahim Shtayyeh mengapresiasi investasi yang dilakukan oleh MNC Group. Menurut dia apa yang dilakukan oleh HT adalah satu bentuk solidaritas kepada masyarakat dinegaranya.
Shtayyeh mengatakan dengan adanya investasi akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya. Hal ini sejalan dengan semangat Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina. Ia berharap dengan adanya investasi bisa membantu proses perdamaian di negaranya.
“Tentu pertemuan hari ini juga berlandaskan pertemanan. Bagaimana pemerintah Indonesia berjuang keras untuk membantu melalui pertemuan (konfrensi) Bali untuk membantu perdamaian Palestina,” tuturnya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga