Jakarta – Perusahaan penyedia jasa berbasis teknologi Gojek mencatat peningkatan ekosistem merchant UMKM di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tercatat, selama tahun 2020 para pelaku UMKM yang bergabung dengan Gojek meningkat sekitar 80% atau mencapai 900 ribu UMKM di Asia Tenggara. Dengan jumlah merchant tersebut, Gojek berkontribusi sebesar Rp104,6 triliun atau 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2019.
“Ini adalah angka yang sangat impresif karena kami butuh sembilan tahun untuk mencapai 500 ribu merchandist pertama. Tapi di tahun 2020 dengan pandemi memenuhi tahun tersebut, kami bisa mendapat pertumbuhan 400 ribu merchant baru dalam waktu kurang dari satu tahun ini,” papar Vice President Merchant Marketing Product of Gojek Indonesia, Bayu Ramadhan dalam diskusi virtual, Kamis, 28 Januari 2021.
Berdasarkan data Gojek, dari jumlah UMKM yang bergabung di tahun 2020, sebanyak 43% merupakan orang yang baru memulai bisnis. Oleh karena itu, dirinya menilai sangat penting bagi Gojek untuk memfasilitasi berbagai pelatihan agar para pelaku UMKM. Dari paparannya, ada dua tantangan bagi UMKM untuk masuk ke dalam sistem digital. Pertama, terbatasnya sarana atau prasarana untuk mengoptimasi operasional bisnisnya. Kedua, terbatasnya akses untuk mengetahui perkembangan tren yang terjadi di dunia.
Sepanjang tahun lalu, Gojek telah meluncurkan inisiatif yang bernama #melajubersamagojek. Inisiatif ini bertujuan untuk me-empower para pelaku UMKM baik dari segi teknologi berupa produk-produk Gojek ataupun non-teknologi berupa program-program pelatihan. “Ini merupakan wujud dari gojek dalam berkomitmen untuk terus membantu dan men-support para pelaku UMKM agar tidak hanya survive tapi terus melaju bersama-sama dengan Gojek,” ungkapnya. (*) Dicky F Maulana