Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menuturkan konflik antara Israel dan Hamas memberikan pengaruh yang relatif terbatas kepada indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina, menyatakan bahwa, pengaruh perang tersebut relatif terbatas selama tidak menyebar ke negara-negara di sekitarnya yang menjadi produsen minyak.
Baca juga: 4 Saham Bank Berkapitalisasi Pasar Jumbo Kompak Melemah, Analis Ungkap Penyebabnya
“Yang dituju adalah perdamaian, jadi perdamaian itu akan terus dikejar, konflik akan diusahakan untuk diredam sehingga tidak menyebabkan kenaikan harga minyak,” ucap Martha dalam Media Day di Jakarta, 17 Oktober 2023.
Lalu, Martha menambahkan, bahwa yang perlu diwaspadai adalah ketika konflik tersebut terus meluas dan dapat memengaruhi harga minyak yang bisa mengalami kenaikan secara signifikan.
“Kalau konfliknya meluas kemudian nanti membuat harga minyak itu melonjak ke level tertingginya USD100 per barel, itu yang mungkin kita perlu waspada,” imbuhnya.
Menurutnya, jika harga minyak meningkat pesat tentunya akan memengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri yang bakal terancam naik dan memicu adanya peningkatan inflasi.
Baca juga: Ketidakpastian Penurunan Suku Bunga The Fed, Bikin Pasar Modal Bergerak Volatile
Meski begitu, untuk saat ini belum terlihat tanda-tanda harga minyak akan meningkat secara signifikan. Hal ini karena secara fundamental dari sisi demand belum menunjukan sesuatu yang signifikan.
“Kalau memang akan naik sampai USD100 itu harus ada dari sisi supply, entah itu pembatasan atau gangguan dari sisi supply,” ujar Martha. (*)
Editor: Galih Pratama