Jakarta – Forum Korban Jiwasraya yang beranggotakan nasabah-nasabah gagal bayar JS Saving Plan berbondong-bondong mendatangi Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meminta kepastian akan pembayaran haknya.
“Tujuan kami kemari bukan demo dan unjuk rasa. Kami adalah korban gagal bayar asuransi Jiwasraya. Negara, dalam hal ini Kementerian Keuangan selaku uktimate holders wajib bertanggung jawab untuk turun tangan dan melunasi (klaim),” ungkap Ida, salah satu anggota Forum Korban Jiwasraya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.
Ida menambahkan, dirinya sempat dijanjikan oleh pihak Kemenkeu akan segera dibayarkan. Namun hingga sekarang belum ada kejelasan mengenai haknya. “Ini sudah lewat satu tahun, tapi sampai sekarang belum dibayar. Kami mohon sekali lagi Menteri Keuangan hadapi kami,” tambahnya.
Kasus Jiwasraya pun terus bergulir, hingga ditetapkan lima orang tersangka mantan Dirut Jiwasraya Hendrisman Rahim, Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, Dirut PT Hanson International Benny Tjokrosaputro, Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan, dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Mineral Heru Hidayat.
“Proses hukum bukan urusan saya sih, urusan saya uang saya kembali. Sekarang apa gunanya mereka ketangket tp kita ttp gak jelas, kita hanya peduli kapan uang kita akan kembali,” ucap Ida.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan, akan mencicil klaim-klaim nasabah yang akan mulai dibayarkan pada akhir Maret tahun ini. (*) Bagus Kasanjanu