Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis 2,49 poin atau 0,04% ke level level 5.827,54 pada perdagangan Jumat, 14 Juli 2017. Sedangkan Indeks LQ45 juga turun tipis 0,62 poin atau 0,06% ke level 977,54.
Belum maraknya sentimen positif di pasar saham membuat posisi indeks pagi tadi bergerak di zona merah. Hingga pukul 10:30 sendiri penurunan indeks makin dalam dengan turun 14,52 poin atau 0,25% ke 5.815,51.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, kenaikan tipis pada IHSG memberikan gambaran bahwa pelaku pasar masih cenderung menahan diri dan belum sepenuhnya nyaman dengan sentimen yang ada.
“Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa laju IHSG dapat kembali terkoreksi, karena para pelaku pasar akan memanfaatkan penguatan yang terjadi,” kata Reza.
Namun, kata Reza, pihaknya berharap IHSG bisa melanjutkan penguatan dengan asumsi akan ada aksi beli yang bisa mencegah pembalikan arah melemah.
“Jika tidak, maka antisipasi sentimen yang dapat membuat arah IHSG kembali variatif melemah,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 0,19 persen ke level 5.830. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua di level 5.811 dan 5.793, sedangkan resisten pertama dan kedua di level 5.845 dan 5.861.
Dengan demikian, jelas dia, adanya peluang pembalikan arah melemah pada laju IHSG di perdagangan hari ini patut direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi saham SOCI, RALS, SMRA, ANTM, BSDE dan PWON. (*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More